Senin, 24 Maret 2014

Naskah Drama Kemerdekaan "OPAKARSA 2013"

Musikalisasi Drama Kemerdekaan




Babak 1
Narator                : Hidup di era penjajahan memang terasa begitu memberatkan bangsa Indonesia, Rakyat hidup serba kekurangan penuh dengan kesengsaraan, hasil panen harus diserahkan kepada Belanda tanpa dibayar sedikitpun. Bagaimana ceritanya kita saksikan saja di TKP.
(Detail                  : diadegan ini, nanti para artis melakukan gerakan seakan bercocok tanam bagi yang cewek dan mencangkul bagi yang cowok)
Properti               : Petani cewek = cukup pake kebaya biasa, jarik dan caping
                                Petani cowok = caping, kaos oblong biasa, cangkul.
Petani cewek 1                 : Alahyung pak, awakdewe kerjo rekoso ngoyo ngene iki gur diwenehke karo Belanda, awakdewe trus kon mangan opo iki pak?
Petani cowok 1                 : iki kepepet, ra popo. Mugo2 wae Indonesia gek isoh merdeka yo. Wis ra dijajah Belanda, 
Petani cewek 1                 : amiin, mugo2 para mudo mudi isoh bangkit lan nglawan Belanda.
Petani cewek 2                 : Iyo di syukuri wae, iki mending  awakdewe isih isoh nyambut gawe etuk bayaran, keno dinggo mangan ra ketang sitik2.
Petyani cowok 2               : wis rasah dibahas wae, mengko yen krungu Belanda kucing pie rog? Wis pokok disyukuri wae rasah podo nggresulo,  Gusti maha kuaos ki ora dhahar ora sare. Dadi patut disyukuri. Mugo-mugo Indonesia isoh merdeka.
(Musik syukur, Lagu syukur )
(Saat para petani sedang bekerja, tiba-tiba muncullah orang-orang Belanda)
(detail                  : usai dialog diatas selesai, prajurit belanda muncul tiba-tiba, dengan membawa senjata, dan langsung berimprovisasi dengan suasana/berdialog langsung)
Properti               : Prajurit belanda memakai baju selayaknya veteran/prajurit.
Prajurit Belanda  1           : Hey you you you pada ngapain? Ayo working-working, kerja-kerja malah pada ngerumpi.
Prajurit Belanda 2            : you you you mau ya nggak saya gaji? Mauu?
Petani cowok 1                 : Ampun .. ampun boss. Biarkan gaji saya tetap,  jangan didiskon nanti anak bini saya mau makan apa? (Adegan seperti menyembah mohon ampun)
Prajurit Belanda 2            : makan Batu aja tu,  ayo-ayo buruan kerja... (Menunjuk sesuatu seperti batu)
Prajurit Belanda 1            : enaknya jadi penjajah ya, Cuma tinggal ngawasi kerjaan mereka  aja, waktunya udud dulu-udud dulu  (nyanyi udud dulu)
(Sound music, Udud Dulu)
 
BABAK 2
Narator                :  Dilain pihak para pemuda-pemudi indonesia tengah berunding untuk merencanakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Karena belanda telah membuat masyarakat Indonesia menderita, dan itu sangat menyentuh hati nurani para pejuang Indonesia. Beginilah ceritanya ......
(Detail                  : Disini ada beberapa meja yang tertata seperti ruang rapat tertutup, disitulah para tokoh sedang duduk berunding, [soekarno, muh hatta, dan pemuda 3 duduk, sedangkan pemimpin pemuda dan pemuda 2 berdiri])
Properti               : Pemimpin muda dan pemuda lainnya                 : Memakai kaos biasa, ikat kepala pake hasduk cewek.
                                Soekarno, moh hatta dan sayuti melik   : Memakai kemeja biasa, berpeci,
Pemimpin Pemuda         :Gimana ini Kawan ?Negara Indonesia tercinta ini sudah lama hidup dalam kesengsaraan, penuh keprihatinan. Kita perlu melawan..
Pemuda 2                            : Iya, sungguh memprihatinkan kehidupan rakyat, semua hasil panen dirampas oleh Belanda. Kita perlu bertindak, ini nggak bisa dibiarkan.
Pemuda 3                            : Ayo kita lawan Belanda
Pemimpin pemuda         : Ir. Soekarno, Negara ini butuh kamu, butuh kekuatanmu untuk memproklamirkan kemerdekaan dan menyelamatkan hak-hak rakyat.
Soekarno                             : Tidak... sekarang belum waktunya. Semua bisa diatur, masih perlu gagasan. Nanti kalo sudah waktunya, semuanya akan berjalan sesuai kodratnya.
Pemuda 2                            :  Diatur gimana lagi kawan? Sekarang kita sudah dijajah habis-habisan, mau gimana lagi ini?
Pemimpin pemuda         : Iya, bisa nggak bisa kita harus melawan. Sekalipun harus bertumpah darah dimedan perang
Moh. Hatta                         : Kita tidak perlu terburu-buru, semua perlu diatur. Pelan-pelan yang penting pasti. Cita-cita kita merebut kemerdekaan dengan damai jangan sampai menimbulkan konflik.
(Tiba-tiba muncullah sosok sayuti melik yang memberi kabar tentang kekalahan Belanda atas sekutu)
Sayuti melik                       :Saudara-saudara, ada kabar menggembirakan,
Pemimpin pemuda         : Kabar apa bang  Bung?
Sayuti melik                       : kepo ahh Kamu. J
Pemuda 2                            : Buruan, kami penasaran dengan kabar yang kau bawa?
Sayuti melik                       : Belanda mengalami kekalahan fatal dalam perang, mereka berhasil ditumbangkan oleh sekutu.
Pemuda 3                            : Nahhh, kebetulan banget.  Nahh, sukarno, sekarang waktunya buat proklamasi
Soekarno                             : Tetap saja belum bisa, kita belum mempunyai perangkat untuk membuat suatu negara sendiri. Kita masih perlu banyak perangkat.
Muh hatta                           : Iyo, secara du jure negara Indonesia ini belum bisa diakui oleh negara lain.
Pemuda 2                            : Belum bisa diakui gimana lagi maksudnya? Itu nggak jadi masalah buat kami, yang penting penjajah bisa pergi dari negara Indonesia tercinta ini.
Soekarno                             :Sudah saya bilang bahwa negara ini belum mempunyai undang-undang dan perangkat lain. Dan untuk membuat itu semua tidak segampang membalikan telapak tangan broo.
Pemuda 3                            :Kalo gitu mari kita pikirkan untuk membuat undang-undang itu, biar kita mendapat pengakuan dari duania, bahwa Indonesia telah merdeka.
Muh. Hatta                         :Sudah dibilang tidak semudah itu, untuk membuat itu kita juga perlu proses.
Pemimpin pemuda         : Yasudah, kalo memang kalian berdua tidak mau untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia ini, kami semua selaku pemimpin pemuda dengan terpaksa akan melakukan perlawanan dengan cara kasar, bambu runcing kita genggam, semangat untuk merdeka meresap dijiwa kami , hanya satu Untuk TANAH AIRKU.
(Lagu Tanah Airku + Indonesia pusaka)
Babak 3
Narator                : Setelah Para tokoh pemuda gagal mendesak Soekarno dan Muh. Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, Dengan terpaksa dalam keadaan terburu-buru, para pemuda Indonesia  melakukan perlawan gerilya kepada pihak
Belanda , Para Indonesia melakukan perlawan dengan peralatan seadanya yaitu bambu runcing melawan pasukan Belanda yang senjatanya lebih mutakhir.
(Detail                  : Disini nanti pemimpin pemuda berorasi seperti diatas panggung kecil, para pemuda lainnya berbaris dibawah)
Properti               : Disiapkan semacam panggung kecil untuk orasi.
Pemimpin pemuda         :Saudara-saudara, negara kita sudah dijajah lebih dari 3 abad. Jumlah tahun yang tidak sedikit. Akibat penjajahan itu, banyak rakyat yang menderita, banyak rakyat yang kelaparan, negara ini sudah habis-habisan dijajah, kita selaku pemuda pastinya tidak terima dengan keadaan ini. Apakah kita siap untuk melawan penjajahan ini???
Seluruh Pemuda              : SIIIAAAAPPPPPP
Pemimpin Pemuda         : Terima Kasih. Kelompok Elang serang lewat barat, kelompok Harimau serang lewat timur, kelompok singan lewat utara dan kelompok Macan kumbang lewat selatan. Kita akan berjuang bersama , Hidup mati untuk negeri ini.. MERDEKAAA 
BABAK 4
Narator                : Setelah para pemuda berkumpul untuk melakukan serangan ke markas belanda dan telah mendapat koordinasi dari pimpinannya, semua pemuda berusaha menyerah markas belanda yang dikawal oleh 2 prajurit belanda. Bagaimana kisahnya kita liat saja di TKP....
Dimarkas Belanda.
Detail                    : Di markas belanda seakan ada 2 prajurit belanda sedang berjaga-jaga (duduk2 saja), trus nanti dari sisi lain beberapa pemuda Indonesia menyelundup ke area pertahanan belanda
Prajurit Belanda 1            : hahaha, hidyup enak jajah Indonesia.
Prajurit Belanda 2            : Iya bray, kita tinggal duduk-duduk mengawasi bala pekerja Indonesia.
(ada beberapa pemuda Indonesia menyelundup ke markas Belanda dan menjatuhkan sesuatu)
Prajurit  Belanda 1           : Hey, apa itu?
Prajurit  Pemuda  x         : Kucing.
Prajurit  Belanda 2           : Sejak kapan kucing bisa ngomong?
Prajurit  Pemuda y          : (muncul tiba-tiba) Ini 2013 bro. Apapun bisa terjadi.... hhaaaa...
Prajurit  Belanda 1           : Eh kamu penyelundup ya? Berani beraninya kamu menyelundup ya, rasakan ini. (Tembak).
(Improvisasi perang  1 dibuat durasi agak lama dikit)
(Melihat anak buahnya kalah dan gugur terbengkalai, Pamimpin pemuda itu melapor kepada Soekrano dan kawan-kawan golongan tua.)
BABAK 5
Narator                                : Melihat anak buahnya banyak yang Gugur dimedan Perang, Pemimpin pemuda memutuskan untuk melaporkan kejadian ini kepada Bung Karno dan Bung Hatta, untuk meminta bantuan dan upaya memerdekakan Indonesia.
(Pemimpin pemuda lari terburu-buru sampai di tempat golongan tua itu berkumpul)
(Detail                  : Bung Karno dan Bung hatta duduk )
Properti               : di stage nanti ada meja seperti tempat untuk rapat, disitu bung karno dan bung Hatta sedang bercengkerama.
Pemimpin pemuda         : Huhh, soekarno, Muh hatta. Kami butuh kamu.
Soekarno                             : Apa yang terjadi bung? Ada apa?
Muh Hatta                          : Iya, katakan pada kami, ceritakan apa yang telah terjadi?
Pemimpin pemuda         : Kekuatan kami telah gugur, ratusan pahlawan generasi penerus bangsa telah gugur dan ratusan lainnya terluka.
Soekarno                             : Aku salut pada keinginan kalian untuk lekas merdeka, dimana lokasi peperangan itu?
Pemimpin pemuda         : Dijalan makin membara nomor 01 sampai 03 dk Muteran, wonosari Trucuk pak. Disitulah tempat terjadinya pertumpah darahan
Soekarno                             : Mari kita kesana.
BABAK 6
Narator                :Soekarno, Muh hatta, pemimpin pemuda dan para golongan tua melihat lokasi terjadinya peperangan yang terjadi antara kaum pemuda Indonesia dan Penjajah Belanda di
(Detail                  : Para tokok melihat lokasi, berjalan dan menyambangi setiap jasad para pahlawan, disitu juga nanti para peran pembantu seakan telah gugur)
Pemimpin Muda              : disinilah kami melawan kekejaman Belanda pak. Para pejuang gugur dimedan Laga.
Muh Hatta                          : Para pahlawan bangsa telah gugur, tapi negara ini adalah Indonesia mati satu tumbuh seribu. Bangkitlah Indonesia, Bangkitlah Ibu pertiwi.
Soekarno                             : Para Pejuang ini gugur, namun gugur dengan penuh penghormatan dan kewibawaan. Bagaikan Gugurnya bunga dalam Tangkai.
(Song Gugur Bunga)
BABAK 7
(Diruang Rapat berkumpullah para golongan tua dan beberapa pemuda untuk membuat naskah proklamasi)
Narator                : Melihat keadaan para pejuang banyak yang gugur dimedan perang, sukarno dan Muh hatta mulai tersentuh hatinya, mereka mulai berfikir untuk memerdekakan Indonesia. Paras pejuang berkumpul di rumah salah seorang pejuang untuk mengadakan rapat guna membahas kemerdekaan Indonesia
Pemimpin Muda              : Marilah bung kita buat naskah proklamasi, agar negara Tercinta ini tidak semakin menderita.
Soekarno                             : Dengan melihat perjuangan para pahlawan muda, saya bertekad untuk bisa memerdekakan  negara Indonesia tercinta ini, saya akan membatalkan semua perjanjian saya dengan Belanda.
Muh Hatta                          : Langkah hukum perlu kita tegakkan, keputusan ini harus dibawa ke jalur hukum.
Pemimpin Muda              : Tunggu apa lagi Bung, saat ini lah waktunya, kita sudah tidak punya banyak waktu lagi, kita harus bergerak lebih cepat.
Soekarno                             : Baiklah, sore nanti saya akan menemui Terauchi dan Harrada untuk membatalkan semua perjan jian Indonesia dan Belanda.
Muh Hatta                          : benar, selama ini Belanda mengaku sebagai saudara tua Indonesia hanya untuk mendapatkan simpatisan dari kalangan rakyat dalam membantu Belanda di perang pasifik saja.
Soekarno                             : Ya sudah nanti sore kita temui jenderal Belanda untuk membatalkan semua perjanjian kita.
Pemimpin Muda              : Siapp Bos besar.
BABAK 8
Narator                :disore hari para pemimpin Indonesia menemui  jenderal Belanda untuk membatalkan semua perjanjian yang dibuat oleh Indonesia dan belanda, Indonesia berusaha membatalkan perjanjian itu karena perjanjian itu dinilai justru menyengsarakan rakyat Indonesia
(Detail                  : Jenderal belanda sedang duduk-duduk, kemudian datanglah sukarno dan kelompoknya.)
Jenderal  Belanda            : Hai, saudaraku orang Indonesia, ada apa sore-sore begini datang dimari? Adakah hal penting yang kau perlukan?
Soekarno                             : Pastinya saya bersama kawan-kawan datang dimari untuk membahas hal penting dan mendasar tentang nasib negara Indonesia tercinta ini.
Jenderal Belanda             : Oooo :o , hal penting tentang apa yang dirimu maksud?
Muh Hatta                          : Keppo hllooo.
Jenderal Belanda             : Tentang kemerdekaan yang kau maksud?
Pemimpin Muda              : Iya, kami datang dimari untuk menagih janji kemerdekaan yang kamu janjikan.
Jendral Belanda               : Sabar, itu pasti saya beri. Tenang saja saudaraku
Muh Hatta                          : Kami ingin menempuh jalur hukum untuk permasalahan ini.
Jenderal belanda             : Hloooo jangan munafik kalian, kita kan sudah sepakat untuk tidak menempuh jalur hukum, karena kami sudah memberi janji kemerdekaan kepada kalian semua. Tinggal nunggu waktu saja.
Soekarno                             : Kami ingin membatalkan semua perjanjian kami, kami melihat bahwa dengan perjanjian itu rakyat kami semakin sengsara, semua menjadi menderita.
Jenderal Belanda             : OOO tidak bisa, itu sudah kesepakatan.
Pemimpin muda              : Kalo jalur hukum tidak di indahkan, terpaksa kami akan melakukan gerakan gerilyawan.
Jenderal Belanda             : Lancang kau anak muda, prajurit tangkap soekarno dan kelompoknya ini.
Pamimpin muda              : sebelum kau tangkap kami, ku bunuh kau.. (menancapkan bambu runcing pada jendral Belanda , dan sebelum pasukan Belanda datang, soekarno, muh hatta berhasil ditangkap tapi pemimpin muda tersebut berhasil meloloskan diri.)
BABAK 9
Narator                : Melihat Bung Karno dan bung Hatta ditangkap oleh belanda, pemimpin muda itu gelisah, pasalnya hanya Bung Karno dan Bung Hatta lah yang bisa memproklamirkan kemerdekaan Indonesia ini
(Dirumah)
Pemimpin Muda              : (monolog) aduh aku harus gimana ini, para pemimpin besar Indonesia macam bung Karno dan Bung Hatta telah ditangkap oleh Belanda. Apa yang harus saya lakukan.
(Muncul Pemuda 2)
Pemuda 2                            : Ada apa kawan? Kenapa kau terlihat gelisah?
Pamimpin Muda              : begini Bang, Bung Karno dan Bung Hatta telah ditangkap oleh Belanda, kita harus menyelamatkannya. Karena merekalah yang akan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia ini.
Pemuda 2                            : Kita lakukan perlawanan gerilya saja,
Pemimpin Muda              : Dulu pernah saya melakukan perlawanan, namun sayang semuanya gagal. Banyak pejuang saya yang gagal dimedan perang.
Pemuda 2                            : Kita tidak boleh egois, kita juga harus melakukan perlwanan tp dengan memutar otak juga, kita juga menggunakan akal juga untuk melawan penjajah.
Pemimpin Muda              : Baiklah.
BABAK 10
Narator                : Para pejuang belanda melakukan serangan gerilyawan untuk yang kedua kalinya, namun kali ini strategi gerilya ini berhasil memporak porandakan pertahanan Belanda, sampai-sampai prajurit belanda harus memanggil komandannya, dan komandan itu berhasil dibunuh oleh para pejuang Indonesia.
(Di istana Belanda)
Prajurit Belanda 1            : Enaknya ngopi sambil berjaga-jaga kayak gini (duduk-duduk sambil ngopi)
(Muncul Pemuda 2 dan Pemimpin Pemuda)
Pemimpin Pemuda         : Hey, belanda Tengik, Ijinkan kami masuk menemui komandanmu untuk melepaskan Bung Karno dan Bung Hatta.
Prajurit Belanda  1           : Heh, ngomong apa kau ini? Wani piro?
Pemuda 2                            : Cepat Belanda tengik, Ijinkan kami masuk, atau terpaksa kami obrak-abrik markasmu ini.
Prajurit Belanda  1           : Kurang ajar, berani sekali kau orang sinting. Prajurit...prajurit.
Prajurit Belanda 2            : Siap komandan.’
Prajurit belanda 1            :Mari kita singkirkan kecoa Indonesia itu.
Prajurit Belanda 2            : Siaap.
(Adegan Peperangan improvisasi sendiri, Belanda kalah = PERANG 2 )

BABAK 11
(diruang Jendral Belanda yang lagi berdiri biasa, prajurit belanda melapor ke komandannya dan disusul masuk stage oleh pasukan indonesia)
Prajurit Belanda 1            : Komandan, Para Gerilyawan Indonesia berhasil meporak-porandakan pertahanan kita. Mereka meminta Bung Karno dan Bung Hatta Untuk dilepaskan.
Jend. Belanda 2                : Kurang Ajar, Mau apa kau anak muda. Kau sudah membunuh ko patriotku, sekarang mau apa lagi kau.
Pemuda 2                            : Kami minta soekarno dan Hatta untuk dibebaskan.
Jend. Belanda 2                : Mudah sekali kau ngomong, sebelum kau membebaskan mereka lebih baik kau pulang saja dari pada melihat para prajuritmu pada mati tergeletak.
Pemimpin Pemuda         : Kami pantang mundur, kami akan terus maju sampai titik darah penghabisan.
Jend. Belanda 2                : Berani sekali kau. Prajurit..prajurit.
Prajurit Belanda 1            : Siiap Komandan.
Jend. Belanda 2                                : Serahkan pasukanmu untuk menghadapi si brengsek ini.. cepat.
Prajurit Belanda 1            : Siaapp komandan.. Pasukan siaaapp..
Pasukan Belanda             : SIAAAPPP>
(Terjadi peperangan dahsyat, dan pemimpin pemuda berhasil merobek bendera Biru pada bendera belanda menjadi merah putih = PERANG 3)
(Bung Karno dan Bung Hatta dibebaskan)
BABAK 12
Narator                                : Setelah berhasil menumpas perlawanan Belanda, para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia bergegas untuk segera membuat naskah Proklamasi, dan beringinan untuk sesegera mungkin memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.
(Dirumah Laksamana Maeda, ada beberapa meja seperti ruang rapat, semuanya duduk)
Soekarno                             : Terima Kasih atas perjuangan kalian membebaskan kami.
Jend. Pemuda 2                : Iya Bung, sama-sama ini untuk kepantingan negara Indonesia Tercinta.
Pemimpin Muda              : Sekarang saatnya kita rumuskan Naskah Proklamasi Bung, secepatnya.
Muh Hatta                          : Mari kita susun naskah proklamasinya, secara hati nurani saya juga tidak tega melihat penderitaan rakyat.
Soekarno                             : Baiklah,  ayo kita buat secepatnya.
Muh Hatta                          : ini atas nama siapa bung?
Pemimpin Muda              : Alangkah lebih baik jika atas nama bangsa Indonesia dengan tertera nama Soekarno-Hatta selaku proklamator.
Soekarno                             : Cerdas kau Anak Muda.
(Beberapa menit setelah naskah jadi)
Muh Hatta                          : Hay kamu, melik. Bisakah kamu mengetik naskah Ini.
Sayuti Melik                      : Bisa pak, dengan senang hati.
Muh Hatta                          : Ini nanti dikasih border page dan fontnya cukur 15 saja ya.
Sayuti Melik                      : Iya pak, oiya. Fontnya apa ya?
Muh Hatta                          : Arial Narrow aja.
Sayuti Melik                      : Oke pak.
 (For few Minutes, sayuti melik mengetik naskah proklamasi)
Sayuti Melik                      : ini Bung. Sudah saya ketik.
Soekarno                             : Saya minta naskah Autentiknya jangan dibuang, tetap harus disimpan.
Muh. Hatta                         : Iya kawan, lalu kapan kita memproklamasikan kemerdekaan ini? Dan dimana lokasi yang tepat untuk memproklamasikannya, pasalnya Belanda masih mengancam keamanan disemua tempat.
Soekarno                             : Kita harus memperhitungkan harinya dengan tepat, lebih baik besok jumat saja tanggal 17  jam 10, lokasinya lebih baik dijalan pegangsaan timur no 56 Jakarta atau depan rumah saya. Pasalnya disitulah pusat pergerakan kita.
Pemimpin muda              : Siap, saya akan menjamin tentang keamanan diarea proklamasi.
BABAK 13
(17 Agustus, sukarno berorasi, disaksikan seluruh pejuang Indonesia)
Properti               : Buat panggung kecil, soekarno pake Jas.
Soekarno                             : Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang berbahagia, sudah lama kita hidup dalam kesusahan karena penjajahan, semua rakyat menderita dan hidup dalam kesusahan. Dan saat inilah saat yang tepat untuk membebaskan diri dari cengkeraman macan, dari cengkeraman naga yang selama ini menjerat kita, kita harus siap menghadapi masa-masa pasca kemerdekaan, kita harus siap hidup berbangsa dan bernegara, untuk para generasi muda tunjukan rasa patriotisme kalian untuk negeri Ini. Dan Inilah
Proklamasi, kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya................................. (Disusul backsound proklamasi)
semua terharu dan mengucap kalimat “MERDEKA”
(Monolog)
Saat itulah tanggal 17 agustus 1945 dijadikan hari lahirnya indonesia
(Lagu Hari Merdeka) dan kemudian muncullah sosok Wage Rudolf Supratman yang menciptakan Indonesia Raya.
THE END